1.
Pengertian
Syirik secara Bahasa dan Istilah
– syirik secara
bahasa adalah isim dari kata asyraka, yusriku, syirka,
wasyirkatan.
– syirik secara
Istilah pendustaan terhadap Allah SWT dan kedustaan terhadapnya (meyakini adanya
pencipta (tuhan) selain Allah SWT, karenanya Syirik ini dikategorikan kufur.
2.
Jenis/contoh
dari syirik besar dan kecil
Contoh Syirik besar terdiri dari 3 jenis
a.
Syirik
dalam berdoa, Allah SWT berfirman (Q S, Al-Ankabut : 29 : 65 )
b.
Syirik
dalam niat, iradah, dan tujuan (Q S, Hud : 11 : 15 – 16)
c.
Syirik
dalam ketaatan ((Q S, At-Taubah : 9 :
31)
Contoh Syirik kecil terdiri dari
a.
Bersumpah
dengan selain Allah SWT
b.
Memakai
Azimat (untuk menolak bahaya atau mendapat rezeki)
c.
Mengunakan
mantra-mantra untuk menolak kejahatan dan pengobatan
d.
Perbuatan
sihir
e.
Ramalan
atau perbintangan
f.
Bernazar
pada selain allah
g.
Menyebelih
binatang atau memersembahkan kurban bukan kepada Allah SWT.
3.
Macam-macam
syirik dibagi menjadi 4 jenis
a.
Syirkul
‘ilm, terjadi pada ilmuwan. Mereka mengagungkan
ilmu sebagai maha segalanya. mereka tidak mempercayai pengetahuan yang
diwahyukan Allah. Contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari dari
kera.
b.
Syirkut-tasarruf, syirik jenis ini pada prinsipnya, disadari atau tidak oleh
pelakunya menentang bahwa Allah maha kuasa dan segala kendali atas penghidupan
manusia berada ditagannya. Contoh, kepercayaan bahwa nabi isa AS anak tuhan,
percaya pada dukun, tukang sihir, atau sejenisnya.
c.
Syirkul-‘Ibadah, syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide, atau fantasi, percaya pada
fakta-fakta yang konkret yang berasal dari pengalaman lahiriah. Misalnya,
seorang yang atheis (tidak percaya adanya tuhan) memuja ide pengingkaran
terhadap tuhan dalam berbagai bentuk kegiatan.
d.
Syirkul
‘Addah. Kepercayaan terhaadap tahayul. Contoh
percaya bahwa angka 13 sebagai sial, sehingga tidak mau menggunakan angka
tersebut. Menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan.
4.
Dampak
/akibat negative perbuatan syirik
a.
Tidak
dapat menerima kebenaran (Q S, Al-Baqarah
: 2 : 7)
b.
Selalu dalam
keadaan bimbang dan ragu (Q S, Al-Baqarah : 2 : 10)
c.
Kesenangan
yang diperoleh bersifat sementara (Q S, Al-Baqarah : 126)
d.
Harta yang
dinafkahkan akan sia-sia (Q S, Ali Imran : 3 : 117)
e.
Nilai
orang kafir adalah seburuk-buruk makhluk (Q S, Al-A’raf : 179)
f.
Menjadi
musuh Allah SWT (Q S, Al-Baqarah : 2 : 98)
g.
Mendapat
siksa di neraka (Q S, Ali imran : 3 : 106)
5.
Hikmah
dari menghindari perbuatan syirik
a.
Menjadikan
manusia memiliki pandangan yang luas, percaya bahwa Allah SWT sebagai penguasa
dan pemelihara, tidak akan pernah merasa asing dengan apa pun yang ada di
dunia.
b.
Mengangkat
manusia ke derajat yang paling tinggi dan mulia.
c.
Mengalirkan
rasa kesederhanaan dan kesahajaan. Tidak memiliki sikap/sifat pamer atau
kepura-puraan, tidak angkuh dan sombong terhadap apa yang dimiliki.
d.
Membuat
manusia menjadi suci dan benar.
e.
Memunculkan
kepercayaan yang teguh dalam segala hal.
f.
Tidak
mudah putus asa dengan keadaan yang dihadapi.
g.
Menumbuhkan
keberanian dalam diri manusia.
h.
Mengembangkan
sikap cinta damai dan keadilan
i. Menjadi taat dan patuh kepada hukum-hukum Allah
SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar